1. Amati Kepala Silinder
- Cek dan bersihkan kerak karbon yang berada pada ruang bakar, dan bersihkan dengan sikat halus
- Cek kelengkungan kop silinder dengan menempatkan baja pada permukaannya
- Ukur celah, antara penggaris, dan permukaan kop silinder feeler gauge, jika kelengkungan melebihi spesifikasi, bubut permukaan silinder.
- Pastikan pipa air tidak tersumbat
2. Pengecekan Manifold
- Cek melengkung atau tidaknya permukaan manifold isap dan buang
- Tempatkan saluran pada permukaan pelat yang rata. Ukur celah antara saluran dan permukaan pelat, dengan celer gauge. Kelengkungan ·
0,1 mm maksimum - Jika kelengkungan melebihi spesifikasi, bubut/gerindalah tersebut hingga rata kembali.
3. Pengecekan Pegas Katup
- Cek Keadaan Pegas
- Ukur panjang bebas pegas
4. Pengecekan Katup
- Bersihkan kerak karbon pada klep
- Cek keadaan katup dengan melihatnya dari kemungkinan permukaan yang tidak rata, retak, atau rusak bakar. Jika hal ini terjadi, ganti dengan yang baru
- Ganti katup jika aus, grepres, berkarat, dan tidak bisa dibersihkan atau tidak bisa diperbaiki permukaannya (scuur)
- Ukur diameter batang katup pada dua, atau tiga tempat di sepanjang batang katupnya dengan mikrometer. Ganti katup jika tingkat keausannya melebihi batas spesifikasi
5. Mengecek Celah Batang Katup
- Pasang katup pada bosnya
- Ukur celahnya dengan dial indicator sambil menggerak-gerakan batang katup ke depan dan ke belakang
- Jika celah melebihi spesifikasi, ganti bos katup dan katupnya.
6. Penggantian bos katup
- Tap bos katup lama keluar, dengan SST dan palu
- Tap bos katup baru masuk dengan SST hingga ring pada bos katup.
Catatan :
- Bos katup isap dan katup buang berbeda
- Gunakan bos klep buang sebagai pengganti kedua bekatup isap buang - Pasang seal katup pada bosnya dcngan SST.
7. Merapikan permukaan kutup dan dudukun
- Perbaiki permukaan sehingga permukaan katup isap maupun buang membentuk sudut 45 derajat
- Untuk membersihkan permukaan katup, buanglah Iogam sedikit mungkin (seperlunya saja)
- Jika pinggir klep kurang dari 1,0 mm setelah diskir, gantilah katup
- Cek bagian yang bersentuhan pada setiap dudukan katup. Jika kasar atau rusak perbaiki dudukan katup dengan pisau dudukan klep. Sudut dudukan katup isap dan buang, yaitu 45 derajat
- Oleskan prussian biru pada prrmukaan katup
- Cek dudukan katup dengan menekan klep pada dudukannya. Jika wama biru tidak tampak di sekeliling 360° permukaan katup, gantilah katup.
- Cek lekukan pada dudukan katup dengan mengukur bagian batang katup yang menonjol ke atas (ukuran L, ukuran ini harus sesuai spesifikasi).
8. Mengecek Celah Tuas Katup dan Porosnya
- Ukur dan hitunglah celah antara lubang tuas katup dan porosnya. Celah maksimum 0,10 mm.
- Ganti tuas klep berikut porosnya jika celahnya melebihi spesifikasi.
9. Mengecek Blok Silinder
- Cek blok silinder atau perbaiki/ganti jika perlu.
1) Rusak karcna bocor.
2) Retak.
3) Dinding silinder tergores. - Ukuran tingkat kelengkungan blok silinder bagian atas. Kelengkungan maksimum 0,10 mm
- Jika kelengkungan melebihi spesifikasi, perbaiki dengan bubut atau ganti biok silinder denganyang baru
- Ukur dinding lubang silinder sesuai arah X dan Y pada YV tingkatan (A, B, dan C) untuk setiap silinder.
Perhatian:
- Ukuran lubang silinder harus berdasarkan ukuran piston oversize dan sama untuk seluruh silinder
- Jika lubang silinder melebihi srandard maksimum, bor ulung silinde rjadi oversize.
- Jika perbedaan antara pengukuran A dan melebihi ketirusan maksimum, bor ulang silinde rjadioversize. Taper 0,019 mm maksimum.
- Jika perbedaan X dan Y melebihi ketidak bulatan maksimum bor ulang silinder ke oversize. - Ketidakbulatan maksimum 0,019 mm
- Jika bagian atas dinding silinder menunjukkan keausan tidak wajar, copot lapisan tersebut dengan reamer.
10. Mesin piston
- Jika ban piston diganti, ring piston juga harus diganti
- Cek seluruh lingkar luar piston dari karat. Gantilah jika perlu
- Ukur diameter luar setiap piston pada sudut pengukuran tegak lurus (siku) (90°) dari posisi pasak piston, dengan jarak 18mm di bawah alur ring piston bawah. Lihat spesifikasi diameter mobil bersangkutan
- Ukur celah antara piston dan silinder. Jika celah melebihi batas maksimum, ganti piston dan bor ulang silinder. Setelah pasang piston oversize. Celah maksimum 0,10 mm.
11. Mengecek Celah Piston dan Ring Piston
- Ukur celah antara ring piston, dan dudukan ring pada piston bagian atas/bawah secara melingkar dengan ring piston ban
- Ukuran maksimum celah (paling atas dan kedua) 0,10 mm.
- Jika celah melebihi batas maksimum, ganti piston
- Cek kerusakan, keausan ring piston yang tidak normal, atau patah. Ganti ring piston jika perlu
- Masukkan ring piston ke dalam silinder dan gunakan piston untuk mendorongnya hingga ke gerakan paling bawah ring
- Ukur jarak ujung ring piston dengan feeler gauge. Ganti ring piston jika perlu. Celah maksimum 170 mm.
12. Mengecek Pasak Piston
- Ukur diameter lubang pasak pada piston pada empat tempat dengan arah pengukuran X dan Y (menyilang)
- Ukur diameter piston dengan arab X dan Y pada empat tempat
- Hitung celah antara pasak piston ke piston. Spesifikasi celah 0,000 — 0,024 mm
- Jika celah melebihi spesifikasi, ganti piston dan/atau pasaknya.
13. Mengecek Batang Piston
- Ukur lubang ujung kecil (lubang untuk pin piston) batang piston
- Hitung kelonggaran antara Iubang ujung batang piston dan pin piston. Spesifikasi celah 0,015 — 0,040 mm. V
- Jika kelonggaran melebihi spesifikasi, ganti batang pistonda atau pasaknya.
14. Mengecek Bearing (Bantalan) Batang Piston
- Cek bearing dari kerusakan, keausan, goresan atau oblak. Ganti jika perlu. Bearing undersize 0,25 mm; 0,50 mm; 0,75 mm. Perlu diamati, bahwa Dua bagian bearing penggantiannya harus bersamaan.
- Bersihkan kotoran dan oli dari crankpin dan bearing
- Pasang metal duduk (main bearing) atas dan metal bulan (thrust bearing)
- Pasang poros engkol pada blok silinder
- Pasangkan plastik pengukur (plastic gauge) di atas crankpin pada arah sesumbu (aksial)
- Pasang metal duduk bawah dan tutupnya sesual dengan jumlahnya
- Kencangkan baut tutup metal duduk dua atau tiga tahap
15. Mengecek Poros Engkol
- Letakkan poros engkol pada blok V
- Ukur tonjolan poros engkol di tengah-tengah jurnal
- Ganti poros jika perlu, Tonjolan 0,033 mm maksimum.
16. Mengecek Metal Duduk (Main Bearing)
- Cek metal duduk dari goresan dan cacat lainnya. Ganti jika perlu. Jika perlu diganti, maka Kedua belahan metal harus diganti bersamaan, Metal duduk bawah ukuran 0,2 mm; 0, 50 mm; dan O, 75 mm.
17. Mengecek Celah Metal Duduk
- Ukur celah 0li metal duduk seperti mengukur metal jalan pada piston. Celah oli 0,023 - 0,042 mm, maksimum 0,08 mm
- Cek speling (kelonggaran) poros engkol dengan dial indicator, atau feeler gauge.
- Speling kelonggaran 0,10 —- 0,15 mm; maksimum 0,08 mm; dan thrust washers oversize 0,25 mm; 0,50mm; 0,75 mm.
18. Mengecek Poros (Camshaft)
- Cek keadaan poros kam dari keausan dan goresan
- Ukur diameter jual (depan, tengah, belakang) apakah masih sesuai spesifikasi?
- Ukur diameter cuping pada poros kam, apakah masih sesuai spesifikasi?
19. Mengecek Celah Oli Poros Kam
- Hitung celah oli antara poros kam dan kepala silinder, celah maksimum 0,15 mm
- Ukur kebenjolan poros kam dengan dial indikator. Ganti jika sudah melebihi kebenjolan maksimum. Kebenjolan maksimum 0,03 mm
- Ukur celah antara sproket poros kam dan thrust plate dengari feeler gauge. Ukuran celah 0,02 — 0,18 mm.
20. Mengecek Rantai Timing dan Rangkaiannya
- Cek setiap mata rantai dan sambungannya dari kemungkinan putus, atau kerusakan-kerusakanlainnya
- Cek keretakan, keausan atau kerusakan pada gigi-gigi sprokot. Ganti jika perlu
- Cek keausan dan kerusakan lain pada tensioner, dan peredam getaran rantai. Ganti jika perlu.
Terimakasih sudah membaca & membagikan Berita OtO Indonesia